Anies Baswedan telah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang ke-17.

Sebelumnya, selama berabad-abad, telah ada 16 individu yang menjabat sebagai Gubernur sebelumnya.

Jakarta, sebelum dipimpin oleh gubernur, dulunya merupakan sebuah kotapraja yang diperintah oleh Wali Kota.

Perubahan terjadi ketika Jakarta ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu (Dati I).

Beberapa nama yang pernah menjabat sebagai Gubernur sebelum Anies Baswedan termasuk Joko Widodo, yang kini menjabat sebagai Presiden Indonesia.

Baca Juga : Presiden Jokowi Dengan Karier Politik yang Gemilang

Deretan Nama Gubernur Jakarta dari Masa ke Masa

Jakarta sampai saat ini telah dipimpin oleh 17 orang gubernur. Siapa saja tokoh – tokoh tersebut ? Simak di bawah ini !

1. Gubernur Jakarta Pertama, Soewirjo

Soewirjo, sebagai Gubernur Jakarta pertama setelah kemerdekaan Indonesia, memegang jabatan tersebut dari 23 September 1945 hingga November 1947. Sebelumnya, dia telah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta.

Selain tugas administratifnya, Soewirjo juga berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan ikut serta dalam persiapan upacara Proklamasi Kemerdekaan RI di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.

Namun, perjuangannya tidak lepas dari risiko. Pada Agresi Militer I Belanda tahun 1947, Soewirjo ditangkap dan dipenjarakan oleh pemerintah Belanda. Ia kemudian diasingkan ke Yogyakarta hingga akhir 1947, sebelum kembali ke Jakarta dua tahun kemudian.

2. Daan Jahja

Daan Jahja menggantikan Soewirjo sebagai Gubernur Militer Jakarta Raya. Menjabat dari tahun 1948 – 1950, dia aktif terlibat dalam menumpas aksi Kapten Westerling pada tahun 1950.

Kepemimpinan Daan Jahja dikenal kuat, seperti saat ia mengusulkan kepada Hatta untuk menyediakan pangkalan militer cadangan di lokasi yang lebih luas.

Usulan ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pemerintah dalam menghadapi perang gerilya.

3. Sjamsuridjal

Memegang jabatan sebagai pemimpin Jakarta dari 1951 – 1953, Sjamsuridjal memiliki kebijakan yang terkenal yaitu terkait masalah listrik, meskipun dia juga menghadapi berbagai isu lain seperti pasokan air minum, pendidikan, layanan kesehatan, dan kebijakan agraria.

Selama masa kepemimpinannya, beberapa proyek penting telah dilakukan, termasuk pembangunan pusat tenaga listrik di Ancol, instalasi pengolahan air, pembangunan rumah-rumah untuk rakyat, serta pembangunan dua rumah sakit.

4. Sudiro 

Memiliki nama lengkap Raden Soediro Hardjodisastro, dia menjabat dari tahun 1953 – 1960. Kebijakan pada masa kepemimpinannya adalah memecah Jakarta menjadi tiga kabupaten, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.

Proyek pembangunan infrastruktur saat masa kepimpinannya ada Waduk Pluit, Jalan Raya Tanjuk Priok ke Cililitan, persiapan pembangunan Masjid Istiwlal dan Hotel Indonesia.

5. Soemarno Sosroatmodjo

Soemarno, yang sering disebut sebagai Soemarno Sosroatmodjo, menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah menjabat sebagai Wali Kota sebelumnya. Dia memimpin Jakarta dari tanggal 29 Januari hingga 26 Agustus 1964.

Ketika menjabat, kebersihan menjadi fokus utama yang sangat diperhatikannya. Salah satu proyek yang dilaksanakan pada masa kepemimpinannya adalah pembangunan kompleks olahraga Senayan untuk menyambut Asian Games tahun 1962.

6. Hendrik Joel Hermanus Ngantung

Meskipun lahir di Manado, Hendrik Joel Hermanus Ngantung, yang akrab disapa Henk Ngantung, menjabat dari 1964 – 1965. Tugas utamanya adalah mengembangkan Jakarta menjadi pusat budaya.

Selama masa pemerintahannya, beberapa proyek signifikan dibangun, termasuk Taman Ismail Marzuki, Tugu Selamat Datang, dan Tugu Pembebasan Irian Barat.

7. Gubernur Jakarta, Ali Sadikin

Ali Sadikin, yang akrab disapa Bang Ali, adalah seorang Gubernur yang membawa banyak perubahan bagi DKI Jakarta. Salah satu fokus utamanya adalah meningkatkan kapasitas pariwisata dan hiburan di kota tersebut.

Menjabat dari 1966 – 1977, berbagai proyek penting dilaksanakan, termasuk pembukaan Djakarta Fair pertama di kawasan Ancol, serta peresmian Taman Ismail Marzuki, dan berbagai inisiatif lainnya.

8. Tjokropranolo

Selama lima tahun memimpin Jakarta, Tjokropranolo mengimplementasikan sejumlah program yang signifikan.

Di antaranya adalah pengembangan angkutan kereta api Jabodetabek, pengoperasian metromini dan kopaja, serta sejumlah inisiatif lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan layanan transportasi di wilayah tersebut.

9. R Soeprapto

R. Soeprapto menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dari tahun 1982 – 1987. Selama masa kepemimpinannya, ia memainkan peran penting dalam mengubah daerah-daerah seperti Kemang, Bintaro, dan Pondok Indah menjadi kawasan elit.

Namun demikian, masa jabatannya juga disoroti oleh beberapa peristiwa signifikan, termasuk kebakaran Gedung RRI Jakarta, ledakan gudang peluru di Cilandak, serta serangkaian ledakan di beberapa lokasi, termasuk kantor BCA Jalan Gajah Mada, pertokoan di jembatan Metro, Glodok, dan Jakarta Kota.

10. Wiyogo Atmodarminto

Wiyogo Atmodarminto yang dikenal juga sebagai Bang Wi merupakan Gubernur DKI Jakarta ke-10. Saat kepemimpinannya, ia melarang pengoperasian becak di Ibu kota.

Moda transportasi tersebut diganti dengan menyediakan ribuan bajaj, bemo, dan ratusan mikrolet.

11. Surjadi Soedirdja

Selama kepemimpinannya sebagai Gubernur ke-11 Jakarta, Surjadi Soedirja menerapkan kebijakan yang mencakup pemberlakuan Sistem Satu Arah di beberapa jalan serta pengembangan sejumlah ruas tol di Jakarta.

Selain itu, Jakarta berhasil meraih prestasi dengan memperoleh Piala Adipura sebagai kota madya terbaik untuk kelima kalinya.

12. Sutiyoso

Selama 10 tahun menjabat, Sutiyoso atau yang akrab disapa Bang Yos memegang posisi sebagai Gubernur DKI Jakarta ke-12.

Masa pemerintahannya ditandai dengan sejumlah proyek signifikan, antara lain pembangunan Taman Semanggi dan pembukaan koridor pertama TransJakarta.

Inisiatif tersebut menjadi fondasi transportasi publik utama yang tetap relevan dalam upaya mengatasi kemacetan Jakarta hingga saat ini.

13. Fauzi Bowo

Sebelum menjabat sebagai Gubernur ke-13, Fauzi Bowo telah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Sutiyoso.

Selama masa jabatannya, terdapat sejumlah proyek penting yang telah dihasilkan.

Di antaranya adalah pembangunan proyek infrastruktur seperti Jalan Layang Non-Tol Casablanca dan Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok M.

Selain itu, Fauzi Bowo juga berperan dalam pembangunan sistem transportasi Moda Raya Terpadu (MRT), yang merupakan tonggak penting dalam pengembangan sistem transportasi massal di Jakarta.

14. Joko Widodo

Sebelum memegang jabatan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Gubernur ke-14 bersama Basuki Tjahaja Purnama sebagai Wakilnya.

Dalam masa kepemimpinannya, berbagai program dijalankan dan diperkenalkan, termasuk namun tidak terbatas pada program Kartu Jakarta Sehat, MRT, Kartu Jakarta Pintar, dan inisiatif lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan infrastruktur kota.

Dia memimpin Kota Jakarta dari 2012 – 2014.

15. Basuki Tjahaja Purnama

Basuki Tjahaja Purnama, atau yang dikenal sebagai Ahok, menjabat sebagai Gubernur Jakarta ke-15 dari tahun 2014 hingga 2017. Selama masa jabatannya, ia mengimplementasikan sejumlah program di berbagai bidang.

Salah satu proyek yang mungkin Anda kenal adalah pembangunan Simpang Susun Semanggi di sekitar Jembatan Semanggi, yang merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di wilayah tersebut.

16. Djarot Saiful Hidayat

Gubernur ke-16 ada Djarot Saiful Hidayat, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur pada masa Ahok. Dia menjabat sejak 15 Juni 2017 – 15 Oktober 2017.

Sebelum memimpin Ibu kota, Djarot Saiful Hidayat pernah menjadi Wali Kota Blitar periode 2000 sampai 2010.

17. Gubernur Jakarta, Anies Baswedan

Pada tahun 2017, Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selama lima tahun masa jabatannya, berbagai proyek telah dilaksanakan, termasuk pembangunan sumur resapan, penyelenggaraan acara Formula E, proyek Jakarta International Stadium (JIS), dan sejumlah inisiatif lainnya yang berhasil diwujudkan.